TIMES SINGAPORE, MALANG – Anugerah Times Indonesia 2025 (ATI 2025) kembali memberikan apresiasi kepada tokoh dan lembaga yang menunjukkan kontribusi nyata dalam mendorong perubahan positif di masyarakat. Muhammad Taufiq Shaleh Saguanto menerima Anugerah TIMES Indonesia 2025 untuk kategori The Green Gateway Award, bidang Excellence in Environmental and Economic Inclusion, pada Kamis (27/11/2025) di Hotel Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang.

Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas peran Muhammad Taufiq Shaleh Saguanto dalam mendorong inklusi ekonomi dengan pendekatan ramah lingkungan.

Ia berhasil menghadirkan model pengembangan ekonomi lokal yang selaras dengan pelestarian alam, memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian sumber daya alam. Dalam beberapa tahun terakhir, Taufiq memimpin inisiatif pemberdayaan masyarakat berbasis ekologi, pengembangan usaha mikro hijau, dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

Program-programnya tidak hanya meningkatkan pendapatan warga, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.

"Belum banyak, jarang apresiasi didapatkan bagi aktivis peduli sampah seperti di malam ATI 2025 ini. Penghargaan di kota Saya sendiri, baru kali ini Saya dapatkan. Terima kasih tentunya atas penghargaan TIMES Indonesia ini," ungkap Saleh Saguanto. 

Sebelumnya, atas prakarsanya menjaga lingkungan dari sampah plastik, lalu menjadikannya sebagai produk daur ulang, ia mengaku pernah mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Makasar, bahkan dari UNHCR PBB. 

Menurut Saguanto, kemauan dan konsistensi adalah fondasi penting, untuk mengambil dan mengolah sampah plastik jadi barang daur ulang. "Sebenarnya, mengurangi sampah plastik menjadi produk daur ulang kreatif itu sederhana. Tidak harus ada mesin besar dan mahal pengolah daur ulang sampah plastik. Cukup dengan alat sederhana, gunting dan lem tembak mungkin, bisa menjadi berbagai kreasi daur ulang," jelasnya. 

Lebih dari itu, ketelatenan dan ide-ide kreatif juga sangat dibutuhkan agar sampah plastik akhirnya menjadi bernilai ekonomis tinggi.  Terkait itu, menurutnya dibutuhkan riset atau uji coba yang terus menerus untuk bisa menghasilkan berbagai model kreasi produk yang cantik dan lebih berguna, dari daur ulang sampah plastik yang dikerjakan. 

"Ya, gerakan semacam ini butuh ide-ide kreatif dengan dukungan memadai untuk riset-risetnya. Riset kreasi itu butuh daya dukung anggaran, untuk bisa menemukan terbaik dan lebih variatif. Nah, selama ini itu yang kami lakukan mandiri pakai dana pribadi," pungkas Saguanto.

Apresiasi ATI 2025

Pemimpin Redaksi TIMES Indonesia, Yatimul Ainun, menyampaikan apresiasi atas dedikasi para penerima ATI 2025 termasuk Taufiq.

“ATI bukan hanya ajang penghargaan, tetapi ruang untuk mengapresiasi jejak positif para tokoh yang memberi manfaat bagi lingkungannya. Komitmen Taufiq dalam menggerakkan isu lingkungan adalah contoh nyata bahwa perubahan dapat dimulai dari hal kecil, konsisten, dan berdampak,” ujar Yatimul Ainun.

Ia menegaskan bahwa Anugerah TIMES Indonesia telah memasuki tahun ke-9 pelaksanaannya. Sejak pertama digelar, ATI konsisten memberikan penghargaan kepada personal maupun lembaga yang menunjukkan kinerja terbaik dan kontribusi positif di bidangnya masing-masing.

“Setiap penerima penghargaan adalah inspirasi. Mereka adalah wajah optimisme Indonesia,” tambahnya. (*)