TIMES SINGAPORE, BANTUL – Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariadi atau lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto, menekankan pentingnya regenerasi petani muda.
Hal itu ia tegaskan saat menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada 18 kelompok tani di Bantul. Bantuan ini berupa 13 traktor dan 5 alat tanam, diserahkan di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Rabu (19/2/2025).
Titiek Soeharto menyebut kondisi pertanian yang masih didominasi oleh petani berusia lanjut. Ia mendorong lahirnya petani milenial dengan inovasi di bidang pertanian, termasuk penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas.
"Selama ini petani kita banyak yang sudah sepuh. Maka, perlu mendorong lahirnya petani milenial. Salah satu caranya dengan inovasi di bidang pertanian, termasuk penggunaan alat-alat modern dan intensifikasi pertanian agar hasilnya meningkat serta lebih menguntungkan," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi Bantul yang telah memanfaatkan bantuan pertanian dengan baik, terbukti dari capaian swasembada beras lebih dari 50 ton.
Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, menambahkan bahwa bantuan alsintan ini bertujuan menunjang produktivitas petani, dengan setiap kelompok tani menerima satu alat.
Pada 2025, DKPP menargetkan peningkatan luas tanam dari 31 ribu hektare menjadi lebih dari 34 ribu hektare melalui percepatan tanam dan penerapan bibit unggul. "Saat ini, Bantul masih membutuhkan sekitar 400 traktor lagi untuk kelompok tani yang belum memiliki alat tersebut," tambahnya.
Usai penyerahan bantuan, Titiek Soeharto meninjau Pasar Tani di halaman Kantor DKPP Bantul dan memborong hasil olahan pertanian sebagai bentuk dukungan bagi petani serta pelaku usaha pertanian.
Bantuan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dengan pendekatan yang lebih modern dan menguntungkan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Serahkan Bantuan Alsintan, Titiek Soeharto Dorong Regenerasi Petani Muda di Bantul
Writer | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |