https://singapore.times.co.id/
Coffee TIMES

Apakah Guru akan Tetap Menggunakan Teknologi dan Informasi Pasca Pandemi?

Friday, 02 February 2024 - 07:42
Apakah Guru akan Tetap Menggunakan Teknologi dan Informasi Pasca Pandemi? Andista Candra Yusro, Mahasiswa S3 Teknologi Pembelajaran UM dan Dosen Universitas PGRI Madiun.

TIMES SINGAPORE, MADIUN – Pendidikan di Indonesia sempat mengalami guncangan hebat dikarenakan pandemi Covid-19. Kelas-kelas dan sekolah sempat ditutup, terjadi kebingungan luar biasa dalam pendidikan dan pengajaran. Perlu transformasi luar biasa cepat dalam pendidikan nasional. 

Pembelajaran tradisional dengan segala upaya dialihkan dalam bentuk pembelajaran digital. Guru, siswa dan orang tua bahu membahu dalam transformasi pembelajaran dengan tujuan menyelamatkan generasi dari dampak luar biasa di bidang pendidikan. Kelas-kelas tradisional beralih menjadi kelas tatap maya, bahkan banyak juga guru menjadi konten kreator dengan menggunggah video pembelajaran yang direkam untuk muridnya pada platform media sosial.

Dengan segala upaya, akhirnya pembelajaran yang sebelumnya harus dilakukan dengan tatap muka di kelas dan sekolah dapat dilaksanakan sedemikian rupa melalui tatap maya serta memanfaatkan berbagai platform pembelajaran online yang menunjang pembelajaran. 

Mari kita merenung sejenak, karena dipaksa keadaan (pandemi Covid-19) pembelajaran kita mampu bertranformasi, yang sebelumnya dilaksanakan klasikal di kelas beralih menjadi pembelajaran digital dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran digital.

Guru-guru kita hebat dan adaptif dalam mengatasi permasalahan yang ada sehingga aktivitas belajar mengajar dapat terus dilaksanakan. Akan tetapi memasuki tahun pelajaran 2023-2024 dirasa kita sudah mulai meninggalkan aktivitas pembelajaran berbasis ICT dan kembali lagi pada fase pembelajaran klasikal. 

Pertanyaan besar kemudian muncul, apakah guru sudah mulai kembali ke zona zaman dan meninggalkan tranformasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran di kelas? 

Dalam konteks keterbatasan sarana dan prasarana, mungkin kita akan kembali ke kelas klasikal dan meninggalkan TIK dalam pembelajaran. Akan tetapi di Kota Madiun, siswa dan guru mendapatkan fasilitas penunjang luar biasa dalam pelaksanaan pembelajaran. Pemerintah Kota Madiun melalui APBD telah memfasilitasi siswa di kelas 4 Sekolah Dasar sampai dengan kelas 9 Sekolah Menengah Pertama mendapatkan fasilitas laptop yang dapat dipakai untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah maupun di rumah. 

Dengan adanya fasilitas tersebut maka tidak ada kendala berkaitan dengan perangkat keras dalam rangka implementasi pembelajaran digital. Tantangan selanjutnya ada pada sekolah dan guru bagaimana dalam penerapan lingkungan pembelajaran sebelumnya klasikal mulai perlahan untuk dimasukkan kedalam lingkungan pembelajaran digital.  

Perlu diketahui bersama, bahwa generasi yang kita hadapi saat ini mulai disekolah dasar adalah generasi alfa dan generasi Z di mana mereka memiliki karakteristik yang berbeda dengan guru saat ini.  Anak-anak di era sekarang tumbuh dalam lingkungan yang dikelilingi oleh teknologi.

Oleh karena itu, integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah menjadi suatu keharusan. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang mereka pelajari. Untuk mengintegrasikan teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah, guru perlu merancang lingkungan pembelajaran yang pintar. Lingkungan pembelajaran pintar mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang terpadu dengan baik dalam proses pembelajaran, untuk membangun lingkungan belajar pintar perlu dipertimbangkan beberapa prinsip di antaranya: Infrastruktur teknologi, Kurikulum dan Materi Pelajaran, Model Pembelajaran Kolaboratif, Evaluasi dan Penilaian.

Infrastruktur teknologi yang memadai merupakan prasyarat utama dalam desain lingkungan pembelajaran pintar. Guru perlu memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses ke perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan, seperti komputer atau tablet dan koneksi internet yang stabil. Hal ini bukan menjadi kendala karena selain memiliki perangkat laptop atau chromebook dan di setiap sekolah sudah dilengkapi dengan jaringan internet yang memadai.

Kurikulum dan materi pembelajaran juga perlu disesuaikan dengan integrasi teknologi informasi. Guru perlu memilih dan mengembangkan materi yang sesuai dengan penggunaan teknologi informasi, seperti video pembelajaran, simulasi interaktif, dan aplikasi pembelajaran. Pembelajaran kolaboratif menjadi salah satu pendekatan yang efektif dalam desain lingkungan pembelajaran pintar. Guru perlu mengembangkan aktivitas pembelajaran yang mendorong siswa untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan berkolaborasi dalam kelompok atau tim menggunakan teknologi informasi.

Sedangkan untuk aspek evaluasi dan penilaian juga perlu disesuaikan dengan integrasi teknologi informasi. Guru dapat menggunakan berbagai alat dan aplikasi teknologi informasi untuk mengukur pemahaman siswa, seperti kuis online, tugas online, dan proyek kolaboratif.

Penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran IPA di SD memiliki berbagai manfaat di antaranya:

Pertama, Meningkatkan minat belajar siswa. Integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Penggunaan video pembelajaran, simulasi, dan aplikasi interaktif dapat memancing minat siswa dalam mempelajari materi pembelajaran.

Kedua, Meningkatkan pemahaman siswa. Teknologi informasi memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan memperdalam pemahaman mereka tentang materi pelajaran. Aplikasi interaktif dan video pembelajaran dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas dan mendalam tentang materi pembelajaran. 

Ketiga, Meningkatkan keterampilan kolaborasi. Integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran dapat mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok atau tim. Melalui aplikasi kolaboratif dan platform pembelajaran online, siswa dapat berkomunikasi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. 

Keempat, Memperluas aksesibilitas pembelajaran. Teknologi informasi memungkinkan siswa untuk mengakses sumber belajar yang lebih luas dan beragam. Dengan adanya akses internet, siswa dapat mengakses materi pembelajaran dan sumber-sumber ilmiah dari seluruh dunia. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA secara global.

Dalam era globalisasi yang serba digital, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran menjadi suatu keharusan. TIK tidak hanya mempengaruhi dunia pendidikan, tetapi juga membawa dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Oleh karena itu, para guru dan siswa perlu memahami dan menguasai TIK agar dapat bersaing secara global. Integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran di sekolah khususnya pada penerapannya di Kota Madiun berpeluang menghadapi beberapa tantangan. Guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam penggunaan teknologi informasi. Tidak semua guru merasa nyaman dengan penggunaan teknologi informasi, dan mereka perlu mendapatkan pelatihan yang memadai untuk mengatasi tantangan ini.

 Integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih dalam perencanaan dan persiapan pembelajaran. Guru perlu mengatur waktu dengan baik agar tidak mengganggu jadwal pembelajaran dan tetap fokus pada tujuan pembelajaran.

Menghadapi tantangan tersebut guru perlu mengaktifkan kembali kegiatan KKG dan MGMP untuk membahas dan menghasilkan produk rancangan desain pembelajaran maupun media pembelajaran digital. Program-program pemerintah seperti PEMBATIK juga dapat diikuti untuk mendapatkan update perkembangan dalam pemanfaatan ICT dalam pembelajaran di sekolah. Ada harapan untuk menghadirkan lingkungan belajar baru berbasis ICT sehingga memberikan pengalaman pembelajaran baru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. 

Saya mengajak guru bangkit dalam rangka Hari Guru Nasional ke-78 dengan semangat transformasi digital. Membawa kembali ruang digital dalam pembelajaran karena yang kita hadapi siswa gen alpha, yang sangat dekat dengan akses informasi, memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar untuk penunjang tercapainya tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan ICT. 

Integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran di disekolah memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan menggunakan teknologi informasi, pembelajaran di sekolah dapat menjadi lebih menarik, interaktif, dan memperdalam pemahaman siswa. Namun, tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan kesiapan guru perlu diatasi agar integrasi teknologi informasi dapat berhasil. 

Dengan desain lingkungan pembelajaran pintar yang baik, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa di era Abad 21. Tetap semangat dan terus berinovasi dalam pembelajaran, untuk pendidikan Indonesia ke depan yang lebih baik lagi. 

***

*) Oleh : Andista Candra Yusro, Mahasiswa S3 Teknologi Pembelajaran UM dan Dosen Universitas PGRI Madiun.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Writer : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Latest News

icon TIMES Singapore just now

Welcome to TIMES Singapore

TIMES Singapore is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.