Coffee TIMES

Ngopi Pagi: China

Friday, 12 March 2021 - 07:03
Ngopi Pagi: China Noor Shodiq Askandar, Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma

TIMES SINGAPORE, MALANGSEPERTINYA tidak ada dari kita yang tidak pernah mendengar negara Cina sahabat ngopi pagi. Nama negara yang kini sering disebut Tiongkok itu begitu mendunia. Bahkan kini negara tersebut menjadi salah satu poros kekuatan ekonomi dunia dan lainnya. Memang diantara kita, ada yang suka, ada yang biasa saja dan ada yang benci. Sesuatu yang biasa terjadi di dunia ini dan itulah hakekat dari warna warni kehidupan.

Namun demikian, saya lebih ingin melihat dari sisi yang lain. Khususnya terkait dengan kalimat yang sering dipakai oleh ummat Islam. Carilah ilmu walau sampai ke negeri Cina (utlubul ‘ilma walau bisshin). Ada yang menyebut ini hadits dan ada yang menyebut ini bukan hadits. Lepas dari persoalan tersebut, kalimat itu begitu menggema sebagai penyemangat bagi ummat Islam untuk belajar sejauh apapun itu. Hal ini disebabkan jika dirunut dari jarak wilayah, Cina masih sangat jauh dari jazirah Arab.

Pertanyaannya, kenapa kalimat ini muncul. Saya punya analisis sederhana terhadap hal tersebut. Pertama, sekali lagi ini penyemangat bahwa mencari ilmu itu bisa diperoleh kapanpun dan dimanapun. Sekalipun harus ditempuh dari jarak yang sangat jauh. Bahkan jika bisa, ke ujung duniapun harus dicari. Kedua, ilmu juga bisa diperoleh dari siapapun, meski keyakinan bisa jadi berbeda. Kenapa demikian ?  Sumber ilmu itu tidak dibatasi, akan tetapi yang harus dibatasi adalah penggunaannya, agar betul betul dimanfaatkan untuk hal hal yang baik dan bermanfaat. Jika yang menggunakan orang orang yang baik dan dengan tujuan baik, maka hasilnya akan baik. Akan tetapi jika digunakan untuk kepentingan yang kurang tepat, maka hasilnya akan menjadi buruk bagi kehidupan.

Ketiga, masyarakat Cina atau Tiongkok punya falsafah hidup yang perlu diteladani. Apa yang orang lain bisa buat, maka masyarakat Cina juga akan bisa bikin. Kini kita semua tahu, apa yang tidak bisa dibikin oleh masyarakat Cina. Dari yang menggunakan teknologi biasa sampai yang paling canggih ada, dari harga yang murah sampai dengan harga yang mahal, mereka juga sediakan. IPhone yang terkenal sebagai pegangan orang menengah atas, ternyata juga bisa dibikin di Cina. Cip Hand phone dari yang murah sampai HP yang mahal, asalnya juga dari negara tersebut. Pendek kata, apa yang kita butuhkan, mereka bisa sediakan.

Jika merujuk pada ini, para pendahulu Islam punya penglihatan yang jauh kedepan tentang bagaimana mempelajari semuanya agar kita bisa memenangkan persaingan dalam kehidupan. Membuat sesuatu yang bermanfaat, agar bisa jadi rujukan dunia. Caranya, tentu dengan terus belajar sejauh apapun itu, terus belajar sesulit apapun itu dan terus belajar kapanpun itu. Dengan begitu, kedepan kita menjadi kiblat dunia dalam memberikan kemanfaatan, agar bisa terus menjadi orang yang terbaik sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah saw.  Bagaimana dengan sahabat ngopi pagi semua ?

* Penulis Noor Shodiq Askandar adalah Ketua PW LP Maarif NU Jatim dan Wakil Rektor 2 Unisma.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

Writer :
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Latest News

icon TIMES Singapore just now

Welcome to TIMES Singapore

TIMES Singapore is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.