TIMES SINGAPORE, MALANG – Kondisi politik Indonesia belakangan ini, terutama suasana debat antar Paslon Capres-Cawapres, menjadi refleksi mendalam bagi kita semua. Seharusnya, suasana seperti ini bukanlah momen konflik, melainkan panggung untuk menciptakan suasana kondusif demi percepatan kemajuan, perubahan positif, dan kelanjutan pembangunan yang baik bagi negeri ini.
Saya percaya, terdapat potensi besar yang dapat ditemukan jika para calon pemimpin (Paslon) berkomitmen untuk bersatu membangun negeri. Melalui kolaborasi antar kontestan Pilpres, kita dapat menciptakan suasana yang tidak hanya mempererat persatuan, tetapi juga mengisi kekosongan visi dan misi masing-masing calon.
Dalam pandangan saya, langkah besar ini memerlukan komitmen yang tinggi dari setiap calon dan pendukungnya untuk menundukkan ego masing-masing. Sikap legowo, atau kemampuan untuk menerima dengan kepala tegak, akan menjadi kunci keberhasilan kolaborasi ini. Kita tidak boleh melupakan bahwa tidak ada kesempurnaan dalam setiap calon, dan bersama-sama, kita dapat mengisi celah-celah tersebut dengan ide-ide yang lebih baik.
Mengapa tidak memanfaatkan potensi kebaikan dari kemajemukan Putra-putra terbaik negeri ini? Indonesia, dengan segala keberagaman budaya, suku, dan agama, memiliki peluang besar untuk berubah dan maju lebih cepat jika kita mampu menyatukan potensi-potensi positif tersebut. Momen Pilpres yang seharusnya menjadi panggung persaingan sehat, dapat diubah menjadi ajang kolaborasi untuk merumuskan solusi terbaik bagi bangsa ini.
Kolaborasi antar kontestan Pilpres tidak hanya akan memberikan keuntungan dalam hal kebijakan dan strategi pembangunan, tetapi juga akan menjadi contoh positif bagi rakyat. Bersama-sama, kita dapat membuktikan bahwa kepentingan bangsa lebih tinggi daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Mengakhiri polarisasi politik yang terkadang memecah belah masyarakat perlu diutamakan. Saatnya menanamkan semangat kebersamaan dalam membangun Indonesia. Melalui kolaborasi yang kokoh, kita dapat menciptakan fondasi kepemimpinan nasional yang kuat, adil, dan responsif mampu menjawab tuntutan zaman.
Mari kita buka lembaran baru dalam sejarah kepemimpinan Indonesia. Satu kesatuan, satu tekad, untuk merangkul kemajemukan demi masa depan yang lebih baik. Hanya dengan bersatu, kita dapat merubah Indonesia menjadi negara yang maju lebih cepat menciptakan keadilan serta kesejahteraan , menjadi tempat di mana setiap putra-putri terbaik negeri ini bersama-sama berbakti kepada segenap rakyat Indonesia.
***
*) Oleh : Bayu Bintoro, Alumni Universitas Negeri Malang Ex. IKIP Malang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
Writer | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |