TIMES SINGAPORE, BONDOWOSO – Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Bondowoso (PWI Bondowoso) menyalurkan bantuan untuk korban banjir bandang di Dusun Peh Desa Gunungsari Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso pada Minggu (12/1/2025). 

Penyaluran bantuan untuk korban bencana alam ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2025 sekaligus HUT ke-79 PWI. 

Bantuan kali ini ditujukan untuk 12 korban yang rumahnya terendam banjir bandang pada Kamis (9/1/2025) kemarin. Proses penyalurannya dibantu warga setempat. Sebab akses menuju lokasi tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat. 

Warga kemudian menjemput tim dari PWI Bondowoso dan mengangkut sembako menggunakan roda tiga dan kendaraan bermotor. Beruntung jalan menuju lokasi baksos sudah dipasang paving sehingga perjalanan tidak ada kendala. Jarak menuju lokasi sekitar 600 meter. 

Kedatangan anggota PWI disambut sejumlah warga, kepala dusun, Pj kepala Desa Gunungsari dan perangkatnya. Dibantu Kepala Dusun Peh, anggota PWI menyalurkan langsung bantuan pada warga yang rumahnya terendam bajir bandang. 

Tampak warga sibuk membersihkan rumah dari sisa material banjir yang menerjang tiga hari lalu. Seperti sisa lumpur, ranting serta dahan kayu. 

Ketua PWI Bondowoso, Haryono menjelaskan, bantuan ini hasil sumbangan dari sejumlah pihak dan iuran anggota PWI Bondowoso.  “Ada dari YBM PLN Jatim, dari sumbangan perorangan yang mempercayakan sedekahnya melalui PWI Bondowoso,” kata dia. 

Menurutnya, kegiatan baksos menjadi agenda rutin PWI Bondowoso saat momen HPN dan HUT PWI. 

HPN tahun ini mengusung tema. "Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas". Namun untuk menuju Indonesia Emas, maka dipastikan masyarakat hidup nyaman dan aman dari segala jenis bencana. 

Pada momen menyambut HPN dan HUT PWI tahun ini, kebetulan ada bencana banjir badang di Maesan. Anggota PWI sepakat untuk menyalurkan bantuan ke sana. “Biasanya jika kebetulan tidak ada bencana. Kami salurkan pada anak yatim dan fakir miskin,” ungkap dia. 

Bantuan tersebut berupa sembako seperti beras, mie instan dan kebutuhan lainnya. “Karena yang dibutuhkan para korban adalah makanan,” jelas dia. 

Kegiatan ini lanjut dia, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial PWI Bondowoso untuk terus berbuat nyata. Tidak hanya dalam karya jurnalistik tapi juga dalam bentuk kegiatan sosial lainnya. 

“Jurnalisme itu kan harus membela kaum lemah. Namun kami juga akan lakukan dalam cara yang lain selama kami mampu,” tegas dia. 

Dia berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi korban. “Meskipun tidak seberapa minimal sedikit membantu kebutuhan mereka,” harap dia. 

Sementara salah seorang korban bencana banjir bandang, Ibu Sari mengaku senang banyak yang perduli terhadap korban bencana alam di tempat tinggalnya.  “Skalangkong ye cong (Terima kasih ya cong) , semoga mendapatkan ganti dari Allah,” kata dia.

Dia juga mendoakan PWI Bondowoso dan semua yang telah berdonasi mendapatkan balasan terbaik. 

Sari merupakan salah seorang janda yang hidup berdua sama saudaranya yang juga seorang janda.  Mereka berdua jadi buruh tani dan buruh di hutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka juga memelihara ternak orang lain dengan sistem bagi hasil.  (*)