TIMES SINGAPORE, JAKARTA – OpenAI resmi menghapus fitur yang memungkinkan percakapan ChatGPT yang dibagikan muncul di hasil pencarian Google. Fitur ini sebelumnya hadir sebagai bagian dari uji coba pembuatan tautan publik.
Langkah ini diambil setelah muncul banyak keluhan dari pengguna. Kepala Keamanan Informasi OpenAI, Dane Stuckey, menjelaskan bahwa perusahaan kini sedang bekerja untuk menghapus percakapan yang sudah terlanjur terindeks mesin pencari.
Kontroversi ini mencuat setelah laporan Fast Company, yang menemukan ribuan percakapan ChatGPT tampil di hasil pencarian Google. Meski percakapan tersebut tidak menampilkan identitas pengguna, sebagian di antaranya memuat detail yang berpotensi mengarah ke sumber aslinya.
OpenAI menegaskan bahwa ini bukan kebocoran data atau peretasan. Masalah terjadi karena adanya opsi tambahan pada saat pengguna membuat tautan publik. Dalam pop-up pembuatan tautan, terdapat kotak centang bertuliskan “Jadikan obrolan ini dapat ditemukan”, dengan keterangan tambahan dalam huruf kecil bahwa percakapan dapat muncul di hasil pencarian web.
Pengguna harus mencentang opsi tersebut agar obrolan mereka bisa diindeks. Namun, menurut Fast Company, banyak orang yang membuat tautan publik hanya untuk dibagikan melalui pesan atau sebagai arsip pribadi, bukan agar percakapan mereka muncul di mesin pencari.
Setelah mendapat kritik luas, OpenAI akhirnya memutuskan menghapus opsi ini. “Kami menyadari fitur ini berpotensi membuat pengguna tanpa sengaja membagikan informasi yang tidak mereka maksudkan, sehingga kami menghapusnya,” kata Stuckey, dikutip dari Engadget, Kamis (31/7). (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: OpenAI Hapus Fitur ChatGPT yang Memunculkan Obrolan di Hasil Pencarian
Writer | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |