TIMES SINGAPORE, JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia dalam "Bencana Sumatera" di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menurut unggahan geoportal Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu (2/12/2025) pagi ini tercatat 753 orang, dan 650 orang masih dinyatakan hilang.

Geoportal BNPB adalah sistem informasi kebencanaan spasial yang mengintegrasikan data kebencanaan dari berbagai sumber di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk disajikan secara visual melalui peta di internet.

Tujuannya adalah mendukung penyelenggaraan Satu Data Bencana Indonesia, khususnya dalam hal data spasial untuk pemetaan ancaman, penanganan, dan pengurangan risiko bencana. 

BNPB juga melaporkan dampak banjir dan tanah longsor dalam Bencana Sumatera yang melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara sebanyak 9.400 rumah rusak akibat diterjang banjir besar dan lonsor di tiga provinsi tersebut.

Data tersebut diunggah oleh Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Selasa (2/12/2025) tadi malam.BNPB menyebut, selain permukiman warga, tak sedikit fasilitas umum yang juga rusak.

BNPB merinci, sebanyak 3.600 rumah mengalami rusak berat, 2.100 rusak sedang, dan 3.700 rumah rusak ringan. Kerusakan juga terjadi pada fasilitas publik, termasuk 42,5% fasilitas pendidikan, 1,18% fasilitas kesehatan, serta 16,97% tempat peribadatan.

BNPB juga mencatat 39,34 persen jembatan rusak akibat bencana yang terjadi hampir bersamaan di tiga provinsi tersebut. 

Total warga yang terdampak mencapai 3,3 juta jiwa, dengan 1,1 juta jiwa terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi penampungan. BNPB memastikan bahwa proses pencarian korban hilang masih berlangsung, dengan menjangkau lebih banyak wilayah terdampak.

Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan relawan masih mempercepat upaya evakuasi, penanganan darurat. Serta pemulihan infrastruktur vital di ketiga provinsi tersebut.

BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 753 di 3 provinsi, dan 650 orang masih dinyatakan hilang.(*)